Penjelasan Manusia Berkelamin Ganda
Inrofaa - Manusia bisa berkelamin ganda atau lahir dengan kondisi interseks karena adanya variasi alami dalam perkembangan biologis sejak dalam kandungan. Pada tahap awal kehamilan, semua janin memiliki struktur dasar yang sama, kemudian hormon dan kromosom menentukan apakah perkembangan akan mengarah ke laki-laki atau perempuan.
Namun, terkadang proses ini tidak berjalan sepenuhnya sesuai pola tipikal. Faktor seperti variasi kromosom, sensitivitas tubuh terhadap hormon, atau produksi hormon yang tidak seimbang bisa menyebabkan organ reproduksi berkembang secara berbeda dari pola standar. Kondisi ini bukan penyakit, melainkan bagian dari keragaman biologis manusia yang terjadi secara alami dan tidak bisa dicegah.
Pertama, interseks berdasarkan kromosom terjadi ketika seseorang memiliki kombinasi kromosom seksual yang berbeda dari XX atau XY. Misalnya, kondisi seperti Klinefelter (XXY) atau Turner mosaic (kombinasi sel XO dan XX) dapat membuat ciri tubuh tidak sepenuhnya mengikuti kategori laki-laki atau perempuan. Variasi kromosom ini memengaruhi pembentukan gonad, tinggi badan, bentuk tubuh, dan kadar hormon. Meski demikian, banyak orang dengan variasi ini dapat hidup sehat tanpa menyadari kondisi mereka hingga dewasa.
Kedua, interseks berdasarkan gonad, yaitu ketika seseorang memiliki jaringan gonad laki-laki (testis) dan perempuan (ovarium) dalam tubuhnya. Kondisi ini disebut ovotesticular disorder. Gonad bisa muncul di sisi kiri-kanan berbeda atau bahkan bercampur dalam satu struktur yang disebut ovotestis. Akibatnya, perkembangan hormon selama janin terbentuk bisa menjadi campuran sehingga menghasilkan karakteristik fisik yang tidak sepenuhnya maskulin maupun feminin. Penampakan alat kelamin bisa bervariasi, mulai terlihat seperti perempuan dengan sedikit ciri maskulin, hingga sebaliknya.
Ketiga, interseks berdasarkan hormon, ketika tubuh memproduksi hormon seks tidak seimbang atau organ tubuh tidak merespons hormon dengan baik. Contoh yang sering terjadi adalah Androgen Insensitivity Syndrome (AIS), di mana seseorang secara genetik XY tetapi tubuhnya tidak peka terhadap hormon maskulin (androgen), sehingga berkembang dengan ciri-ciri eksternal seperti perempuan. Ada juga Congenital Adrenal Hyperplasia (CAH), kondisi yang membuat tubuh menghasilkan terlalu banyak hormon androgen sehingga janin XX memiliki karakteristik lebih maskulin. Variasi hormon ini menyebabkan perkembangan fisik tidak mengikuti pola kromosom.
Keempat, interseks berdasarkan alat kelamin terjadi ketika bentuk alat kelamin luar tidak jelas tergolong laki-laki atau perempuan. Alat kelamin bisa tampak berbeda dari pola umum, misalnya klitoris yang tampak lebih membesar, penis yang lebih kecil dari ukuran tipikal, atau lubang uretra tidak berada di posisi standar. Kondisi ini biasanya terlihat saat lahir, dan sering kali membuat dokter kesulitan menentukan kategori jenis kelamin bayi secara langsung.
Referensi : detikHealth (2010), ANTARA News (2013), Halodoc (2022)
Hubungi Admin? Klik di sini
Salam Ilmu Pengetahuan
Terima kasih
Komentar